Belajar Sejarah Perjuangan Jenderal Sudirman di Roro Kuning

air terjun Roro Kuning

NGANJUK - Air terjun Roro Kuning mengalir dari tiga sumber berbeda di sekitar Gunung Wilis. Membentuk trisula, air terjun ini mengalir merambat di sela-sela batuan padas di bawah pohon hutan pinus.

Berjarak sekitar 27-30 km selatan Kota Nganjuk, air terjun Roro Kuning ada di ketinggian sekitar 600 mdpl dan memiliki tinggi antara 10-15 m. Karena proses mengalirnya warga menamakan air terjun merambat.

Selain keindahan alamnya yang memanjakan mata, air terjun Roro Kuning memiliki nilai sejarah.

Ini bisa dilihat dari monumen perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman serta sebuah rumah sangat sederhana yang pada masa perjuangan dahulu sempat ditempati sang jenderal selama satu minggu.

Karena itulah selain menikmati keindahan alam, pengunjung air terjun Roro Kuning bisa sekaligus mengenang dan memelajari sejarah perjuangan Panglima Besar Sudirman.

Menurut legenda, nama Roro Kuning berasal dari Ruting dan Roro Kuning, dua putri raja yang berasal dari Kerajaan Kediri dan Dhoho yang berkuasa sekitar abad ke 11-12 M.

Nama asli Ruting adalah Dewi Kilisuci, sedangkan nama asli Roro Kuning adalah Dewi Sekartaji.
Air terjun ini sangat cocok sebagai tujuan akhir pekan bersama keluarga maupun teman. Karena tak hanya keindahan air terjunnya, tetapi sepanjang jalan menuju air terjun tersebut mata akan dimanjakan dengan keindahan alamnya.
Rumah-rumah warga Desa Bajulan berjajar sepanjang jalan menuju air terjun. Hutan pinus dan karet menjadi pemandangan asri lainnya, sebelum merambah air terjun.
Batu-batu besar alami nankokoh berasal dari sekitar gunung Wilis, menjadi pemandangan yang menegaskan keberadaan air terjun Roro Kuning.
Tiket masuk menuju air terjun cukup terjangkau bagi semua pengunjung untuk menikmati sejuknya siraman air yang jatuh dari atas bukit.
Selain air terjun, tersedia arena uutbound dan kolam renang. Pilihlah tempat berlibur yang tepat sekalian memelajari sejarahnya agar bisa mengenal apa yang ada di alam ini atas kebesaran sang maha pencipta.
sumber : Suryamalang