Ekseklusif

Update Tiap hari

Select Menu
  • Home
  • Blogging
    • Tutorial Blogspot
    • CSS
    • jQuery
    • Widget
  • Tools
    • Font Awesome
    • HTML Editor
    • HTML Encrypter
    • Code Color
    • Responsive Cek
  • Sitemap
  • Static Page
  • Error Page
Home » Budaya Lokal » Nganjuk » Wayang timplong Nyampe Jakarta

Friday, September 7, 2007

Wayang timplong Nyampe Jakarta

admin
Add Comment
Budaya Lokal, Nganjuk
Friday, September 7, 2007

Jakarta, Sinar Harapan
Setelah satu dasawarsa vakum menyelenggarakan kegiatan, Bina Musika kembali hadir dengan menggelar sebuah kolaborasi unik antara permainan piano empat tangan diiringi dengan permainan wayang kulit Jawa klasik. Kolaborasi unik ini rencananya akan dilangsungkan empat kali, mulai tanggal 19, 20, 21 dan 25 Februari 2003, masing-masing di BPK Penabur, Erasmus Huis, Pusat Kesenian Wilayah Jakarta Timur serta Opening Jak@rt Center di Gedung S. Widjojo Center, Jakarta. Kecuali Erasmus Huis, tiga pagelaran lainnya tidak dipungut bayaran.
Konser piano empat tangan ini akan menghadirkan dua pianis asal Indonesia dan Jepang, yaitu Ary Sutedja dan Miwako Fukushi. Sementara dalang yang terpilih untuk pagelaran ini adalah Nanang HaPe, seorang dalang muda lulusan STSI Surakarta. Mereka akan unjuk kebolehan membawakan The Sleeping Beauty karya Tchaikowsky.

Ide awal kolaborasi piano dan wayang ini tercetus dari Miwako, yang mengaku tertarik untuk mengetahui wayang kulit lebih dalam lagi. Selama di Jepang, Miwako yang pernah menimba ilmu di Franz Liszt Academy of Music di Hongaria ini, dikenal sebagai pianis yang kerap menggelar konser piano khusus untuk balita maupun ibu-ibu dengan bantuan siluet ataupun boneka.
”Sejak dulu saya selalu memikirkan ingin menggabungkan dua hal agar menjadi sesuatu yang indah. Setelah menyaksikan pertunjukan wayang kulit, baru timbul ide untuk mengadakan konser ini,” sahut Miwako Fukushi di sela-sela jumpa pers Chamber Music Series Bina Musika bertajuk ”Four Hands Piano Concert berkolaborasi dengan wayang kulit” di Jakarta, Jumat pekan lalu.
Ide Miwako ini kemudian diteruskan kepada sahabat dekatnya, Ary Sutedja yang kebetulan pernah dibesarkan oleh Bina Musika dan melanjutkan sekolahnya di Towson State University di Baltimore, Amerika dan St. Petersburg Conservatory di Rusia. ”Saya senang sekali. Ini adalah genre musik kamar yang unik yang membutuhkan tantangan sekaligus memperlihatkan kreativitas yang tidak ada batasnya, mempertemukan seni barat dengan timur,” kata Ary yang mengaku harus latihan berkali-kali dan bergantian memainkan partitur dari sebelah kiri dan kanan demi mencapai hasil yang terbaik. Untuk memainkan satu piano dengan empat tangan, memang membutuhkan keterampilan dan emosi tersendiri, agar suara yang dihasilkan tak ubahnya seperti dimainkan oleh satu orang saja.
Untuk pagelaran ini, Ary dan Miwako tidak akan memainkan partitur asli The Sleeping Beauty yang dibuat untuk satu orkestrasi lengkap, melainkan akan memainkan versi reduksinya yang sudah digubah oleh pianis Sergei Rachmaninoff, yang sudah mentranskripsi partitur The Sleeping Beauty untuk empat tangan.
Repertoar lainnya yang akan dibawakan secara utuh adalah karya-karya dari Gabriel Forrey, Schubert serta Anton Volzac. The Sleeping Beauty yang aslinya dibuat khusus untuk repertoar ballet klasik, sengaja dipilih berkolaborasi dengan wayang kulit dengan pertimbangan cerita ini sudah banyak dikenal orang, sekaligus memperkenalkan musik klasik khususnya pada anak-anak Indonesia.
Sang dalang, Nanang HaPe, menyambut baik kolaborasi ini. Dalang kelahiran Ponorogo, Jawa Timur yang sudah banyak mengikuti misi kesenian wayang kulit serta pernah melakukan penelitian terhadap kesenian wayang Timplong di Kabupaten Nganjuk ini, menyatakan pakem yang berlaku dalam pagelaran wayang bukanlah hambatan untuk melakukan kreativitas.
”Wayang bisa dijadikan simbol apa pun, termasuk visualisasi dari karya Tchaikowsky. Saya kira tidak ada batasan apa pun, tapi tentu saja untuk pagelaran nanti saya tidak mungkin memakai dialog, jadi hanya main dengan bayangan saja,” sahut Nanang yang akan mengadaptasi karakter-karakter yang ada dalam Sleeping Beauty dengan karakter-karakter yang adalah dalam tokoh pewayangan. Sleeping Beauty misalnya, bisa diwakili melalui Shinta atau Sembrodo ataupun Komaratih. Sementara sosok pangeran yang mencium Sleeping Beauty bisa diwakili melalui Rama ataupun Arjuna.
(din)

Share

Like

G+

Tweet

Tweet
0 Komentar untuk "Wayang timplong Nyampe Jakarta"

Add Comments

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Popular Week

  • Satpol PP Siaga 24 Jam, Paska penertiban PKL di alun-alun Nganjuk
    Satpol PP Siaga 24 Jam, Paska penertiban PKL di alun-alun Nganjuk
    NGANJUK – Sejak kemarin, Alun-Alun Nganjuk bersih dari pedagang kaki lima (PKL). Ratusan PKL yang biasanya mengelilingi ruang publik di pus...
  • Pembangunan Bendungan Semantok, Pemkab Nganjuk Tak Perlu Ganti Hutan
    Pembangunan Bendungan Semantok, Pemkab Nganjuk Tak Perlu Ganti Hutan
    Pembangunan Bendungan Semantok NGANJUK - Pemkab tak perlu repot-repot lagi mencarikan lahan sebagai pengganti area hutan PT Perhutani yang ...
  • MIN Kedungombo Sukses Raih Juara Umum
    MIN Kedungombo Sukses Raih Juara Umum
    TANJUNGANOM – Siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kedungombo kembali menorehkan prestasi gemilang. Dalam lomba yang diselenggara...
  • Dinsosnakertrans Nganjuk Bakal Cek Ulang Pabrik
    Dinsosnakertrans Nganjuk Bakal Cek Ulang Pabrik
    Kasus kedatangan rombongan pekerja Tiongkok untuk proyek tol di Nganjuk, menjadi pelajaran penting bagi pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja d...
  • Jembatan Kelutan, Pemeliharannya masih jadi tanggungan PT Brahmakerta Adiwira
    Jembatan Kelutan, Pemeliharannya masih jadi tanggungan PT Brahmakerta Adiwira
    NGANJUK-Pemeliharaan Jembatan Kelutan tak langsung menjadi tanggungan Pemkab Nganjuk. Setidaknya, dalam waktu enam bulan ke depan setelah...
  • e-ktp tidak perlu lagi diperpanjang, meski sudah habis masa berlakunya
    e-ktp tidak perlu lagi diperpanjang, meski sudah habis masa berlakunya
    NGANJUK- Kartu tanda penduduk elektronik(E-KTP)-nya belum tercantum keterangan berlaku seumur hidup tak perlu khawatir. Sebab, Kementerian...
  • 8 Makanan Khas Nganjuk Yang Terkenal
    8 Makanan Khas Nganjuk Yang Terkenal
    Pernahkah anda bepergian ke Nganjuk? Nah kali ini kita akan membahas makanan khas yang ada di nganjuk, Nganjuk sendiri adalah sebuah kabup...
  • Sepak Bola Muda Indonesia Nganjuk, Resmi Bentuk Nganjuk Sportivo 2015
    Sepak Bola Muda Indonesia Nganjuk, Resmi Bentuk Nganjuk Sportivo 2015
    Setelah sebelumnya menggelar liga internal untuk menjaring pemain berbakat, kali ini akademi sepak bola Indonesia Muda (IM) menelurkan tim ...
  • Bekuk Wanita Pelaku Penggelapan Mobil
    Bekuk Wanita Pelaku Penggelapan Mobil
    TANJUNGANOM – Kunti Nuraini alias Siti Fatima, 39, seorang ibu rumah tangga asal Desa Cepoko, Kecamatan Berbek, sungguh nekat. Perempuan ya...
  • Petani Prambon Tewas Tersambar Petir
    Petani Prambon Tewas Tersambar Petir
    PRAMBON –Imam Syafi’i, 45, urung memanen tanaman padinya yang mulai menguning. Petani asal Dusun Sugihwaras Suko, Desa Sugihwaras, Kecamata...

Labels

Artikel Nganjuk Wisata Nganjuk

Blog Archive

  • ►  2016 (125)
    • ►  February (115)
    • ►  January (10)
  • ►  2015 (33)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (14)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (3)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2014 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  July (2)
  • ►  2013 (9)
    • ►  August (1)
    • ►  July (8)
  • ►  2012 (10)
    • ►  October (7)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2011 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2008 (1)
    • ►  January (1)
  • ▼  2007 (17)
    • ►  October (1)
    • ▼  September (9)
      • SEJARAH TERBANGUNNYA MONUMEN DR.SOETOMO
      • RIWAYAT MAKAM MBAH GEDHONG NGLUYU
      • Mbah Ngaliman
      • Wayang timplong Nyampe Jakarta
      • Di Pedesaan Nganjuk,Wayang Timplong Masih Bernapas
      • Wayang Krucil Nganjuk Asing Di Daerah, Dikenal Di ...
      • Kematian Tan Malaka di Lereng Gunung Wilis
      • Jatuh Bangun Seni Tayub
      • Fendik Sudandar, Loper Koran Jadi Pengusaha
    • ►  August (7)
Powered by Blogger.

Entri Populer

  • 8 Makanan Khas Nganjuk Yang Terkenal
    Pernahkah anda bepergian ke Nganjuk? Nah kali ini kita akan membahas makanan khas yang ada di nganjuk, Nganjuk sendiri adalah sebuah kabup...
  • Lowongan Kerja WOM Finace Cabang Nganjuk
    PT WOM finance, tbk Cabang Nganjuk Membuka kesempatan bagi anda/teman/saudara/dll untuk mengisi posisi: 1. Marketing Agent Officer Mobilku S...
  • Satpol PP Siaga 24 Jam, Paska penertiban PKL di alun-alun Nganjuk
    NGANJUK – Sejak kemarin, Alun-Alun Nganjuk bersih dari pedagang kaki lima (PKL). Ratusan PKL yang biasanya mengelilingi ruang publik di pus...

Kontak Kami

Name

Email *

Message *

© Ekseklusif Published By Kaizen Templates powered by Blogger.com.
All Right Reserved By .